Kali ini kami akan membahas mengenai cara budidaya atau cara memelihara ikan lele. Melihat budidaya ikan jenis lele ini sangat menjanjikan, jadi tak ada salahnya bagi kita untuk melakukannya. Namun sebelum mebudidayakan ikan lele ini, sabiknya kita cari tahu dulu bagaimana caranya memelihara lele. Walau memelihara ikan lele ini terbilang gampang-gampang susah, namun kita tak perlu takut dan mari mulai mencobanya.
Selain hal-hal lain yang dipersiapkan, urusan kolam pun menjadi penting. Kita harus tahu bagaimana mempersiapkan kolam untuk membudidayakan lele. Berikut adalah langkah-langkahnya.
|
Kolam Lele |
Mempersiapkan Kolam untuk Tempat Tinggal Lele
Terlebih dulu, marilah kita pikirkan soal tempat bagi si lele. Kita perlu sediakan lahan yang akan dijadikan tempat untuk kolam lele. Kolam yang dapat digunakan diantaranya yaitu kolam tanah, kolam semen, kolam terpal, keramba, dan lain sebagainya. Hal ini dapat dipertimbangkan sesuai kondisi dan kebutuhan. Apabila kita memiliki lahan yang luas, sebaiknya kita buat menjadi kolam tanah. Hal ini akan lebih alami dibandingkan dengan kolam lainnya. Diharapkan nantinya kolam yang nantinya kita buat harus memiliki sumber daya dan kualitas air yang baik, dan juga memiliki siklus ekosistem yang baik.
Jika memiliki lahan yang cukup luas alangkah baiknya jika menggunakan tipe budidaya dengan kolam tanah, karena selain lebih banyak diterapkan oleh para pembudidaya ikan lele pada umumnya, kolam tanah juga lebih baik dalam membentuk ekosistem kolam yang mature dan penuh nutrisi organik yang diperlukan ikan lele untuk perkembangannya. Karena idealnya media kolam untuk ternak ikan lele paling tidak harus memiliki konstruksi yang sesuai, mempunyai sumber daya dan kualitas air yang baik, dan mempunyai siklus ekosistem yang baik.
Berikut adalah beberapa spesifikasi dari kolam yang akan kita buat nantinya
- kedalaman dari kolam yaitu dari 1 hingga 1.5 meter. Alasannya yaitu supaya cahaya matahari dapat menyinari hingga ke dasar kolam. Sehingga bakteri baik di dasar kolam dapat berkembang dengan baik.
- Soal ukurannya, kolam bisa kita sesuaikan. dapat berukuran 2x4 meter, 3x4 meter, atau 3x5 meter. Hal ini disesuaikan dengan jumlah bibit yang kita punya.
- Dalam satu meter persegi sebaiknya diisi dengan bibit lele sebanyak 200 hingga 400 ekor saja.
Hal-hal tersebut digunakan untuk meminimalisir dari banyaknya kematian pada bibit lele. Sehingga kita tak perlu khawatir akan mengalami kerugian yang lebih banyak.\
Persiapan Awal Kolam Ikan Lele
Sebelum kolam digunakan, ada beberapa hal yang kita perlu lakukan. Pertama kita harus mengeringkan kolam lele dengan sinar matahari hingga kering sempurna. Hal ini bertujuan untuk membunuh mikroorganisme yang merugikan. Proses ini akan memakan waktu kurang lebih hingga satu minggu. Tanda kolam sudah kering sempurna yaitu tanah mulai mengalami retak-retak. Setelah itu, barulah kita melakukan penggemburan, yaitu dengan cara mencangkuli dasar tanah. Dan untuk dindingnya perlu kita tekan-tekan agar nantinya tidak longsor saat diisi air.
Pemupukan dan Pengapuran Kolam untuk Lele
Setelah langkah persiapan awal, langkah selanjutnya yaitu memberikan kapur. Kita dapat menggunakan kapur jenis tohor atau dolomit. Pengapuran ini dilakukan dengan cara ditebar dengan merata. Lalu dicangkul agar bercampur dengan permukaan tanah. Takaran yang digunakan yaitu 250 hingga 500 gram per meter persegi. Pengapuran ini dilakukan supaya mikroorganisme ini mati, sehingga lele tersebut akan tumbuh dengan baik.
Setelah proses tersebut, lalu kita akan masuk ke tahap pemupukan dasar kolam. Hal ini bertujuan sebagai penyedia nutrisi untuk mikroorganisme/bakteri, plankton, dan cacing. Selain berperan dalam memperbaiki lingkungan di kolam makhluk hidup tersebut juga dapat digunakan untuk pakan lele. Pemupukan ini dilakukan dengan pupuk anorganik seperti TSP dan Urea. Dosisnya yaitu sekitar 250 hingga 500 gram pupuk organik, 15 gram pupuk urea, dan 15 gram pupuk TSP untuk satu meter perseginya.
Cara Megatur Sumber Daya Air dalam Kolam Lele
Apabila tahap pemupukan sudah selesai, langkah selanjutnya yaitu kita tinggal mengisi kolam kita dengan air. Kita cukup mengisi air ke kolam tersebut hingga 1 atau 1,5 meter saja dari dasar kolam. Pengisian ini dilakukan secara bertahap, kita mulai dari 30 atau 50 cm terlebih dahulu. Kita perlu perhatikan, dasar kolam harus masih terkena sinar matahari. Hal ini bertujuan agar fitoplankton dapat tumbuh didalamnya. Fitoplankton ini nantinya yang akan jadi santapan para benih lele. Tunggu hingga sekitar satu minggu hingga air berwarna hijau. Ini tandanya fitoplankton tumbuh dengan baik. Nah, barulah bibit atau benih ikan lele siap dimasukan kedalam kolam yang telah kita siapkan. Dan setelah itu, secara perlahan kita masukan air lagi hingga 100 atau 150 cm.
Cara Perawatan Kolam Lele
Cara perawatan untuk kolam lele bisa dikatakan mudah. Perawatan kolam tersebut yaitu dengan cara menambahkan larutan probiotik. Larutan probiotik yang bisa kita gunakan contohnya yaitu dengan cara menambahkan larutan probiotik. Probiotik yang dapat digunakan adalah Marine Bioaquatic. Caranya yaitu dengan disebarkan ke kolam setiap 2 kali seminggu.
Marine Bioaquatic ini memiliki kandungan bakteri-bakteri penetralisir air kolam untuk memproteksi ikan lele dari racun dan bakteri yang memiliki efek negatif seperti penyakit. Selain itu, Marine Bioaquatic juga berfungsi untuk mengoptimalkan daya tahan ikan supaya tidak mudah terserang penyakit.
Sekian yang dapat kami sampaikan mengenai cara membuat kolam lele dan cara perawatannya. Semoga artikel ini bermanfaat untuk kita semua. Salam pengusaha lele. Sejahtera selalu. Hehehe.